Belajar Menulis di Suara Guru
Judul : Belajar Menulis di Suara Guru
Resume ke : 22
Gelombang : 28
Tanggal : 27 Februari 2023
Tema : Mengirim Tulisan Ke Majalah Suara Guru
Narasumber : Catur Nurrochman Oktavian, M.Pd
Moderator : Sim Chung Wei, S.P
Assalaamualaikum wr.wb
Salam sehat dan sejahtera
selalu bagi sahabat blog.
Kelas Belajar Menulis Nusantara angkatan 28 memasuki pertemuan ke- 22. Dengan menggunakan aplikasi zoom, dipandu oleh moderator Pak Sim Bhung Wei, S.P dengan panggilan akrab Koko Sim dan narasumber Pak Catur Nurrochman Oktavian, M.Pd seorang redaktur pelaksana Majalah Suara Guru dan juga seorang guru IPS di SMP Bogor. Beliau juga aktif dalam organisasi dan menulis, bahkan puluhan buku tunggal yang sudah diterbitkan. Sayangnya bagi saya, di setiap kegiatan zoom tidak dapat mengikuti. Kenapa? cuaca tidak mendukung. Hujan deras disertai angin tak henti-hentinya sehingga signal tidak bersahabat. Akhirnya saya hanya dapat mengikuti melalui link youtube yang dibagikan di grup WA.
Pak Catur membuka materi dengan mengajukan pertanyaan kepada peserta apakah sudah pernah membaca Majalah Suara Guru. Dan Jawaban peserta zoom pun beragam, ada yang sudah ada yang belum. Beliau malam ini menyampaikan materi tentang Mengirim Tulisan ke Majalah Suara Guru. Pak Catur menjelaskan sejarah singkat Majalah Suara Guru. Majalah yang diterbitkan oleh PB PGRI pada tahun 1949. Majalah suara guru yang terbit setiap bulan sudah tersebar di pelosok negeri ini.
Pada awal terbitannya majalah ini berisi sebagai media komunikasi sekaligus perjuangan para guru. Namun seiring perkembangan zaman majalah inipun menyesuaikan diri. Majalah Suara Guru terbit setiap dua bulan sekali dengan tebal 76 halaman dengan cetakan glossy seharga Rp25.000,00 per eksemplarnya berisi Suara Utama, Opini, Organisasi, Edutainment, Oase, Percik, Inspiratif, Sekolah, Bahasa, Sastra, dan Destinasi.
Semua guru dapat mengirimkan naskah untuk diterbitkan, artinya guru dari semua jenjang pendidikan PAUD/TK sampai perguruan tinggi, baik itu negeri maupun swasta, bahkan guru pesantren. Majalah Suara Guru kini melayani terbitan atau cetakan. Naskah yang dapat diterima dan layak cetak harus memenuhi persyaratan antara lain karya asli alias bukan plagiat, isinya faktual dan aktual, menggunakan bahasa yang komunikatif sehingga enak dibaca, tidak berbau SARA. Panjang naskah disesuaikan dengan topik yang hendak ditulis. Jumlah kata berada di antara rentang 400- 700 kata. Dengan ketentuan penulisan naskah yaitu spasi 1,5 ukuran font 12, disertai data dan foto. Dalam topik best practice, naskah panjangnya maksimal 500 kata, dengan gaya penulisan naratif deskriptif.
Adapun pengiriman naskah adalah dikirim ke email dengan alamat majalah.suaraguru@gmail.com. Keuntungan yang diperoleh ketika naskah diterbitkan di Majalah Suara Guru adalah mendapatkan poin yang dapat digunakan untuk persyaratan kenaikan pangkat. Opini, gagasan atau idenya dapat dibaca oleh kalangan guru se-Indonesia. Walaupun kadang terkendala dengan ongkos kirim bagi pemesan yang ada di luar Jawa. Karena ternyata ongkos kirimnya lebih besar daripada harga majalahnya. Untuk menghadapi kendala tersebut di atas, narasumber mengatakan pembelian dapat dilakukan secara kolektif melalui pengurus cabang PGRI sehingga ongkos kirimnya dapat ditekan. Jika ingin berlangganan atau memesan, dapat menghubungi Mbak Widya di nomor 087882289299 atau Mas Tyas di nomor 085814213473.
Di akhir penyampaian materi Pak Catur menyampaikan closing statementnya yaitu guru-guru diharapkan agar rajin membaca dan bukan hanya menulis agar pengetahuan dan literasinya berkembang. Semoga suatu saat nanti saya bisa menulis di Suara Guru, agar bisa berbagi dan belajar. Amiin.
Salam literasi
Cisarua, 28/02/2023
Komentar
Posting Komentar