Menulislah dari Hal yang Paling Mudah



 Judul                    : Menulislah dari Hal yang Paling Mudah

Resume                : 9

Gelombang          : 28

Tanggal                : 27 Januari 2023

Tema                    : Menulis itu Mudah

Narasumber         : Prof. Dr. Ngainun Naim

Moderator            : Lely Suryani, S.Pd.SD

 

 Assalaamualailkum wr.wb

Salam sejahtera dan bahagia selalu bagi kita semua.

Jumat, 27 Januari 2023 KBMN kembali mengadakan pelatihan virtual via whatsaap group pada pertemuan ke-9 dengan tema Menulis itu MUDAH. Malam ini kembali lagi saya harus berbagi ruang karena harus mengikuti Diklat Nasional dan waktunya tentu saja berbarengan. Tapi semangat untuk menuntut ilmu tidak akan pernah surut karena saya merasa masih belum memiliki ilmu yang mempuni dalam hidup ini.

Kegiatan ini berlangsung dari pukul 19.00 sampai dengan pukul 21.00 bersama moderator bernama Lely Suryani, S.Pd.SD dan narasumber yang bernama Prof. Dr. Ngainun Naim. Narasumber keren ini adalah  seorang guru besar di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Beliau pemilik website Spirit-literasi.id yang berisi gagasan dan dokumentasi karya terkait dunia literasi. Dan beliau juga telah menghasilkan 47 karya buku. Karya yang luar biasa.

Kita simak dulu profil narasumber selengkapnya dibawah ini.

 

Nama

:

Prof. Dr. Ngainun Naim, M.H.I.

Tempat Tanggal Lahir

:

Tulungagung, 19 Juli 1975

Alamat Kantor

:

IAIN Tulungagung, Jl. Mayor Sujadi Timur 46 Tulungagung 66221.

Alamat Rumah

:

Parakan RT 11 RW 04 Trenggalek

Pangkat/Jabatan/Golongan

:

Pembina Tk. 1/Guru Besar/(IV/b)

No Telp.

 

 

Kantor

:

0355-321513

HP

:

081311124546

NPWP

:

49.655.706.7-629.000

Rekening

:

BNI Tulungagung

0707402867

 

BRI Tulungagung

0110-01-005262-53-1

e-mail

 

naimmas22@gmail.com

Riwayat Pendidikan Formal

 

§  SDN Sambidoplang Sumbergempol Tulungagung, lulus tahun 1988

§  MTsN Tunggangri Kalidawir Tulungagung, lulus tahun 1991

§  MAN Denanyar Jombang, lulus tahun 1994

§  S-1  STAIN Tulungagung, lulus 1998

§  S-2  Studi Islam Universitas Islam Malang (UNISMA), lulus tahun 2002.

§  S3 Studi Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, lulus tahun 2011.

Karya Tulis Buku

 

1.      Menulis Itu Mudah (2021)

2.      Islam Radikal dan Deradikalisasi (2020).

3.      Aktualisasi Pemikiran Islam Multikultural (Akademia Pustaka, 2020).

4.      Literasi dari Brunei Darussalam (Akademia Pustaka, 2020).

5.      Spirit Literasi (Akademia Pustaka, 2019).

6.      Teraju (Tulungagung: IAIN Tulungagung Press, 2017).

7.      Proses Kreatif Penulisan Akademik (Akademika Pustaka, 2017).

8.      Merawat Nusantara (Malang: Genius Media, 2017).

9.      Menipu Setan, Kita Waras di Zaman Edan (Jakarta: Quanta, 2015).

10.  The Power of Reading (Yogyakarta: Aura Pustaka, 2013).

11.  Character Building (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012).

12.  Pendidikan Multikultural: Konsep dan Aplikasi, Cet. IV (Yogyakarta: Arruzz-Media, 2008).

13.  Islam dan Pluralisme Agama (Yogyakarta: Aura Pustaka, 2014).

14.  Self Development: Personal, Sosial, dan Spiritual (Tulungagung: IAIN Tulungagung Press, 2015).

15.  35 Kompasianer Merajut Indonesia (buku bersama) (Jakarta: Kompas, 2013).

16.  Merajut Kerukunan Antarumat Beragama (Tulungagung: IAIN Tulungagung Press, 2012).

17.  Pengantar Studi Islam (Yogyakarta: Gre Publishing, 2011).

18.  Sejarah Pemikiran Hukum Islam (Yogyakarta: Teras, 2009).

19.   “Resiko Menawarkan Pemikiran Liberal”, dalam Ulil Abshar-Abdalla, dkk, Islam Liberal dan Fundamental: Sebuah Pertarungan Wacana (Yogyakarta: eLSaQ, 2003).

20.  Teologi Kerukunan, Mencari Titik Temu dalam Keragaman (Yogyakarta: Teras, 2011).

21.   “Krisis dalam Dunia Pendidikan, Dimensi Kemanusiaan, dan Pengembangan Nalar Spiritual”, dalam Akhyak (ed), Meniti Jalan Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003).

22.  Rekonstruksi Pendidikan Nasional, Membangun Paradigma yang Mencerahkan (Yogyakarta: Teras, 2009).

23.  Konservasi Lingkungan Berbasis Tradisi (Tulungagung: STAIN Tulungagung Press, 2011).

24.  Spirit Literasi (Tulungagung: Akademia Pustaka, 2019).

25.  Resolusi Menulis (SPN Grup, 2017).

26.  The Power of Writing (Yogyakarta: Lentera Kreasindo, 2015).

27.  Dan beberapa buku lainnya.

 

Jumlah semua buku 47 judul

 

Prestasi yang membuat semua orang berdecak kagum kan?

Prof Ngainun mengawali pembukaan dengan kisah suasana Ramadhan di alun-alun Trenggalek. Menurut beliau, pengalaman hidup sehari-hari merupakan lahan yang subur untuk ditulis.  Beliau mengatakan  akan lebih mudah menuliskannya dan menceritakan apa yang dialami. Kita tinggal memilih aspek apa yang mau diceritakan. Jangan pernah takut jika tulisan kita salah atau jelek. Justru takutlah jika kita tidak menulis.

Kemudian, jangan menulis sambil dibaca lalu diedit. Hal ini akan menjadi hambatan psikologis dalam menuangkan pikiran. Menulislah terus dan keluarkan apa saja yang ada dalam pikiran secara bebas. Setelah selesai menulis, barulah kita rehat sejenak. Simpan karya kita di komputer dan jangan dibaca dulu. Carilah suasana psikologis yang berbeda untuk mengumpulkan setiap ide dan gagasan. Jika kita menulis di pagi hari, maka mulailah membaca tulisan tersebut pada sore hari. Cermati kalimat demi kalimat. Tambahkan ide yang ada jika memang perlu ditambah. Jika ada typo atau tulisan yang salah, jangan malas untuk memperbaikinya. Beliau juga menjelaskan bahwa saat hendak mengirimkan naskah, penting untuk membaca tulisan kita kembali sebanyak satu hingga dua kali.

Hal menarik yang beliau sampaikan adalah menulis tentang pengalaman dari sebuah perjalanan. Konteks perjalanan sifatnya bebas, bisa ke mana saja termasuk hal-hal yang sempat dialami.Beliau menekankan bahwa kunci menulis yang membuat menulis menjadi mudah, yaitu menulis rasa ngemil. Sedikit demi sedikit. Beliau targetkan minimal 3-5 paragraf per hari, sedangkan untuk artikel atau jurnal sebanyak satu paragraf. Intinya targetkan setiap harinya untuk menulis. Hmmm..saya bisa ngga ya? Bismillah pasti BISA.

Narasumber menceritakan bagaimana ketika kita masiih kecil dipaksa untuk berjalan. Dengan tertatih-tatih terkadang diiringi tangis karena jatuh kita berusaha terus untuk berjalan. Dan padaakhirnya kita bisa berjalan. Seperti itulah ketika kita berlatih menulis. Kita harus benar-benar memaksa diri kita untuk bisa menulis setiap harinya. Karena lawan terbesar kita adalah diri sendiri. Dan tentu saja ini membutuhkan perjuangan yang hebat.

Biarkanlah tulisan kita mengalir bagaikan air sungai. Kualitas tulisan yang kita hasilkan akan meningkat seiring dengan banyaknya karya yang dihasilkan. Tentu saja harus disertai usaha untuk belajar tanpa henti. Jangan pernah menyerah dan memilih untuk  berhenti menulis? Jadi kita harus…istikomah. Hehehe.

Ada tiga langkah tepat dalam menulis yang disampaikan oleh narasumber.  Pertama, membuat panduan. Kedua, menulis segala hal yang kita alami. Ketiga, menulis perjalanan.

Dan sebagai kata penutup, beliau berpesan agar kita semua menikmati segala hal yang sedang  dikerjakan. Kesibukan bukan hambatan untuk menulis. Kuncinya, komitmenlah dengan apa yang dijalankan. Jika ada orang beralasan sibuk lalu tidak menulis, yakin pasti ketika banyak waktu luang pun ia juga tetap tidak menulis. Betul betul betul. Tinggal carnya kita, bagaimana bisa memanage waktu dengan baik. Salam Literasi.

Cisarua, 28 Januari 2023

 

 

 

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mesiu dari Om Jay